mitracahaya.com - Buat sahabat mitra yang lagi mau bangun rumah atau mau ngerti detail biaya pondasi strauss pile, ini kami kasih breakdown cara hitung Harga Pokok Penjualan (HPP)-nya. Mulai dari material, besi, sampe upah tukang—biar sahabat mitra ga kena tipu kontraktor nakal. Mari kita bahas lebih lanjut.

Pondasi Strauss Pile

Pondasi strauss pile tuh jenis pondasi dalam yang pake bor manual, cocok buat tanah lembek atau lahan sempit. Biasanya dipake buat rumah 1-2 lantai. Komponen biayanya meliputi:

Material (semen, pasir, besi, dll.)
Alat & Pekerja (tukang, bor manual, dll.)
Overhead cost (transport, admin, dll.)

Fungsi Pondasi Strauss Pile

Pondasi Strauss Pile, meskipun sering dikerjakan secara manual, memiliki beberapa fungsi krusial dalam mendukung struktur bangunan. Berikut beberapa fungsinya:

Meneruskan Beban Bangunan Ke Lapisan Tanah Keras

Ini tuh inti banget dari Strauss Pile. Jadi, bayangin rumah sahabat mitra atau gedung tinggi di atas tanah yang lembek atau ogah diajak kompromi. Nah, Strauss Pile ini kayak superhero yang bantu nyalurin semua beban dari atas (berat bangunan, isinya, orang-orangnya) langsung ke tanah yang paling kuat di bawah. Biar apa? Biar bangunan sahabat mitra kokoh abis dan nggak gampang ambles atau miring-miring kayak menara Pisa, biar nggak bikin deg-degan!

Memberikan Kestabilan Struktural Yang Optimal

Nggak cuma anti-ambles, Strauss Pile ini juga bikin bangunan sahabat mitra super duper stabil. Dengan nancep ke tanah yang lebih keras, dia kayak bikin pondasi jadi ngunci kuat. Penting banget nih buat tanah yang lembek, bekas timbunan, atau yang daya dukungnya minim. Jadi, bangunan sahabat mitra nggak bakal gampang geser-geser atau turun tiba-tiba.

Solusi Untuk Area Dengan Keterbatasan Ruang Dan Akses

Nah, ini nih yang paling flexibel dari Strauss Pile! Kalau lahan sahabat mitra mepet banget, cuma ada gang sempit, atau alat berat nggak bisa masuk, Strauss Pile ini jadi penyelamat. Soalnya, pengerjaannya bisa manual atau pake bor mini yang ringkes. Jadi, sahabat mitra tetap bisa bangun rumah impian di tengah kota yang padat, tanpa ribet mikirin akses alat berat yang gede-gede itu.

Mengurangi Dampak Getaran Pada Lingkungan Sekitar

Beda sama pondasi tiang pancang yang bunyinya gedebuk-gedebuk dan bikin tetangga protes, Strauss Pile ini jauh lebih kalem. Proses pengeborannya minim getaran dan nggak berisik kayak lagi konser. Cocok banget buat sahabat mitra yang mau bangun di komplek perumahan, di deket bangunan lain, atau di area yang anti-bising.

Efisiensi Waktu Dan Biaya Untuk Bangunan Ringan Hingga Sedang

Meskipun butuh ketelitian, proses Strauss Pile itu relatif cepat dan bisa lebih hemat buat bangunan yang nggak terlalu gede (kayak rumah 1-3 lantai). Karena nggak perlu sewa alat berat yang mahal dan ribet, plus pengerjaannya yang bisa dibilang efisien, sahabat mitra bisa iritin waktu dan biaya proyek. Jadi, rumah impian sahabat mitra bisa cepet jadi dan nggak bikin kantong jebol.

Baca Juga : Cara Kerja Dan Fungsi Pondasi Tiang Pancang, Analisis Kekuatan Dan Perbanding Kekuatan

Hitung Volume & Biaya Material

Mari hitung volume dan biaya material pondasi strauss pile:

Besi Tulangan

Besi yang dipake biasanya besi ulir (D10 atau D13). Misal:

Diameter 10mm (D10) → Butuh 4 batang per pile.
Panjang per pile = 6 meter
Jumlah pile = 10 titik

Cara hitung:

Total panjang besi = 4 batang × 6m × 10 pile = 240 meter
Satu batang besi = 12 meter → butuh 240m / 12m = 20 batang
Harga besi D10 = Rp 120.000/batang
Total biaya besi = 20 × Rp 120.000 = Rp 2.400.000

Beton (Semen + Pasir + Split)

Biasanya pake mutu beton K-225.

Per pile butuh ± 0.15 m³
Total volume = 0.15 m³ × 10 pile = 1.5 m³

Komposisi per m³:

Semen = 6 sak (@50kg)
Pasir = 0.5 m³
Split = 0.75 m³

Hitung biaya:

Semen = 6 sak × Rp 80.000 = Rp 480.000/m³
Pasir = 0.5 m³ × Rp 300.000 = Rp 150.000/m³
Split = 0.75 m³ × Rp 350.000 = Rp 262.500/m³
Total per m³ = Rp 480k + Rp 150k + Rp 262.5k = Rp 892.500
Total biaya beton = 1.5 m³ × Rp 892.500 = Rp 1.338.750

Upah Tukang & Pekerja

Gini nih hitungan kasar upahnya:

Tukang bor strauss pile = Rp 300.000–500.000 per hari (tergantung lokasi)
Pekerja = Rp 150.000–250.000 per hari
Estimasi waktu = 2 hari untuk 10 pile

Total biaya tenaga kerja:

1 tukang × Rp 400.000 × 2 hari = Rp 800.000
2 pekerja × Rp 200.000 × 2 hari = Rp 800.000
Total upah = Rp 800k + Rp 800k = Rp 1.600.000

Biaya Lain-lain (Overhead)

Jangan lupa budget buat:

Transport material = Rp 500.000
Makan & minum pekerja = Rp 200.000
Peralatan tambahan = Rp 300.000
Total overhead = Rp 1.000.000

Total HPP Pondasi Strauss Pile

Sekarang kita jumlahin semua:

Besi = Rp 2.400.000
Beton = Rp 1.338.750
Upah = Rp 1.600.000
Overhead = Rp 1.000.000
Total HPP = Rp 6.338.750

Bisa dibulatkan jadi ±Rp 6.5 jutaan buat 10 titik strauss pile.

Baca Juga : Cara Kerja Dan Fungsi Pondasi Rumah Jenis Tapak, Analisis Hingga HPP

Tips Biar Lebih Hemat Bangun Pondasi Strauss Pile

Kalau sahabat mitra mau bangun pondasi strauss pile tapi budget mepet, tenang—kami punya beberapa tips jitu biar sahabat mitra bisa hemat tanpa mengurangi kualitas:

Survei Tanah Yang Akurat Dan Perencanaan Matang

Jangan pernah skip bagian ini! Ngertiin kondisi tanah sahabat mitra itu wajib banget. Kayak nge-game, sahabat mitra harus tahu map-nya dulu biar strategi sahabat mitra GG. Dengan survei tanah yang proper (kayak sondir atau bor log), insinyur bisa nentuin ukuran dan kedalaman Strauss Pile yang paling pas. Kalau ngasal, bisa-bisa sahabat mitra malah boros banget karena bikin pondasi kegedean, atau parahnya, pondasi sahabat mitra kurang kuat! Intinya, planning di awal itu kunci biar nggak boncos di tengah jalan.

Bandingkan Harga Material Dari Beberapa Supplier

Harga besi sama beton itu bisa beda-beda di tiap toko. Jangan cuma nanya ke satu tempat doang! Mending sahabat mitra keliling atau chat beberapa supplier (minimal 3-5 lah) buat material yang sama. Bandingin harga, kualitas, sama ongkirnya. Sumpah deh, selisih dikit aja per kilogram besi atau per meter kubik beton itu bisa bikin budget sahabat mitra jebol kalau volumenya banyak.

Hitung Kebutuhan Material Dengan Presisi (Minimalisir Waste)

Ini butuh ketelitian tingkat dewa! Pastiin sahabat mitra hitung kebutuhan besi dan beton itu super presisi sesuai gambar rencana. Ya, kasih toleransi dikitlah buat potongan sisa atau tumpahan beton (sekitar 5-10% itu wajar), tapi jangan kebanyakan. Makin akurat hitungan sahabat mitra, makin kecil kemungkinan ada material yang mubazir atau malah kurang di tengah proyek yang bikin sahabat mitra harus buru-buru beli lagi dengan harga lebih mahal.

Negosiasi Biaya Tenaga Kerja (Sistem Borongan)

Buat kerjaan Strauss Pile, mending pake sistem borongan per titik deh daripada harian. Kenapa? Karena biasanya lebih efisien dan biayanya lebih pasti. Coba deh nego harga borongan sama beberapa mandor atau kontraktor. Pastiin juga detail kerjaannya jelas, mulai dari ngegali, ngerangkai besi, sampe ngecor. Kalau pake borongan, biaya tenaga kerja sahabat mitra jadi terkontrol dan biasanya mereka punya target biar cepet kelar.

Pengawasan Ketat Dan Pemantauan Progres

Meski udah pake borongan, nggak berarti sahabat mitra lepas tangan. Tetep pantau terus di lapangan! Pastiin kerjaannya sesuai standar dan gambar rencana. Kalau ada pengawasan ketat, bisa cegah kesalahan yang ujung-ujungnya bikin sahabat mitra keluar duit buat bongkar pasang lagi. Plus, kalau sahabat mitra rajin mantau, sahabat mitra bisa cepet tahu kalau ada masalah atau penundaan, jadi bisa langsung dicari solusinya sebelum makin parah dan bikin biaya makin membengkak.

Baca Juga : Toko Bangunan Yang Buka 24 Jam Di Kota Samarinda, Berikut Ini Alamatnya

Kesimpulan

Nah, itu dia cara ngitung HPP pondasi strauss pile! Hitung semua komponennya biar ga ada yang kelewat. Kalo perlu, konsul dulu sama ahlinya sebelum mulai proyek. Semoga bermanfaat ya.

Cara Menghitung HPP Pembangunan Pondasi Rumah Jenis Strauss Pile, Besi Hingga Tukang

Share:

Penulis PT. Mitra Cahaya Abadi Metalindo