mitracahaya.com - Mau bangun rumah tapi bingung hitung budget? Apalagi kalau mau pakai jasa arsitek atau konsultan, pasti mikir, "Waduh, nambah mahal nih!" Eits, tunggu dulu! Sebenarnya, pakai jasa profesional bisa bantu saudara ngirit dan hasilnya lebih oke. Nah, biar enggak penasaran, yuk kita bahas berapa persen biaya yang perlu saudara siapin kalau mau bangun rumah pakai arsitek atau konsultan.

Kenapa Pakai Arsitek Atau Konsultan?

Mau bangun rumah tapi masih ragu pakai jasa arsitek atau konsultan? Padahal, mereka bisa bantu saudara hindarin drama kayak desain amburadul, boros budget, atau malah salah struktur. Nah, biar makin yakin, ini beberapa alasan kuat kenapa saudara butuh profesional di proyek rumah saudara:

Desainnya Lebih Keren & Fungsional

Arsitek nggak cuma bikin rumah saudara aesthetic, tapi juga efisien sesuai kebutuhan. Mereka bisa atur tata ruang biar enggak sumpek, optimasi pencahayaan alami, bahkan bikin konsep yang sesuai gaya hidup saudara (misal: buat yang WFH butuh ruang kerja nyaman). Hasilnya? Rumah bukan cuma enak diliat, tapi juga enak ditinggalin.

Hindari Salah Hitung Struktur

Kalau asal bangun tanpa perhitungan, bisa-bisa tembok retak atau lantai ambles karena fondasi kurang kuat. Konsultan struktur atau arsitek bakal hitung beban, material, dan teknik konstruksi yang pas. Jadi, rumah saudara awet dan aman dari risiko kerusakan.

Efisiensi Budget & Material

Mereka punya database harga material dan tahu cara ngatur biaya tanpa mengurangi kualitas. Misal:

Rekomendasi material yang lebih murah tapi kualitas setara.
Hindari pemborosan kayak beli semen kebanyakan atau salah ukuran keramik.
Rencana anggaran lebih akurat, jadi kamu enggak kaget pas tengah jalan duit abis.

Legalitas Proyek Aman

Tanpa izin resmi (IMB), rumah saudara bisa kena demo atau kena denda. Arsitek dan konsultan biasanya udah paham prosedur pengurusan izin bangunan. Mereka juga bantu siapin dokumen teknis biar lolos verifikasi pemerintah.

Pengawasan Proyek Lebih Terkendali

Kalau saudara sibuk kerja atau nggak ngerti teknik bangunan, bisa kecolongan: tukang asal-asalan, jadwal molor, atau spek material diganti sembarangan. Konsultan pengawas (MK) bakal monitor progres dan pastiin semua sesuai rencana. Saudara tinggal terima beres!

Baca Juga : Rekomendasi Jasa Ukur Tanah Di Bekasi, Digital Global Eksplorasi Rekomendasinya

Berapa Persen Biaya Yang Harus Dikeluarkan?

Nah, ini nih yang paling ditanyain. Biaya jasa arsitek atau konsultan biasanya dihitung berdasarkan persentase dari total biaya konstruksi. Kisarannya sekitar:

5–15% untuk jasa arsitek (tergantung kompleksitas desain dan reputasi arsitek).
3–10% untuk jasa konsultan (kayak manajemen konstruksi atau pengawas proyek).

Contoh simpelnya gini:
Kalau total biaya bangun rumah saudara Rp500 juta, maka:

Biaya arsitek (10%) = Rp50 juta
Biaya konsultan (5%) = Rp25 juta

Jadi, total tambahan biaya profesional = Rp75 juta.

"Loh, kok kayak mahal banget?" Tenang, ini justru bisa bikin saudara ngirit dalam jangka panjang. Bayangin aja kalau salah hitung struktur atau boros material, bisa-bisa keluar duit lebih banyak buat perbaikan.

Faktor Yang Mempengaruhi Biaya Jasa Arsitek/Konsultan

Kalau mau pakai jasa arsitek atau konsultan, biayanya nggak selalu sama—bisa lebih mahal atau lebih murah tergantung beberapa hal. Ini beberapa faktor utama yang bikin harganya naik-turun:

Kompleksitas Desain

→ Desain Simpel vs. Rumit

Minimalis, kotak-kotak standar → Biaya lebih murah.
Desain unik (lantai melengkung, atap bentuk aneh, banyak detail custom) → Butuh waktu & tenaga ekstra, jadi tarifnya lebih tinggi.
Rumah tingkat atau pakai struktur khusus (kayak baja ringan/ekspos) → Lebih mahal karena perlu analisis teknis lebih detail.

Contoh: Desain rumah industrial dengan beton ekspos dan tangga melayang pasti lebih mahal ketimbang rumah kotak biasa.

Reputasi & Pengalaman Profesional

→ Arsitek Senior vs. Fresh Graduate

Arsitek ternama yang udah punya portofolio keren → Tarifnya bisa 15-25% dari total proyek.
Arsitek baru atau freelance → Mungkin cuma 5-10%, tapi risikonya belum teruji.
Konsultan proyek yang punya tim besar → Lebih mahal karena layanannya lebih lengkap (desain + pengawasan + manajemen).

Tips: Kalau budget terbatas, coba cari arsitek muda berbakat atau pakai jasa design & build (kontraktor yang sekaligus nawarin jasa desain).

Luas & Skala Proyek

→ Rumah 1 Lantai vs. Rumah Mewah 3 Lantai

Semakin besar luas bangunan, semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk desain dan pengawasan → Biaya jasa naik.
Proyek kecil (misal: renovasi kamar) bisa pakai sistem lumpsum (harga tetap), sementara proyek besar biasanya pakai persentase.

Contoh:

Bangun rumah 60m² → Biaya jasa ~5-8%.
Bangun villa 300m² → Bisa sampai 10-15% karena lebih kompleks.

Lokasi Proyek

→ Jauh vs. Dekat Kota

Proyek di pusat kota → Akses mudah, bahan tersedia, biaya konsultan relatif standar.
Proyek di daerah terpencil → Ada tambahan biaya transport, akomodasi, atau kesulitan pengiriman material → Jasa arsitek/konsultan bisa lebih mahal.

Fakta: Ada konsultan yang charge extra fee kalau lokasi proyek lebih dari 50 km dari kantornya.

Scope of Work (Ruang Lingkup Pekerjaan)

→ Desain Saja vs. Full Service

Basic (desain + gambar teknis) → Hanya buat gambar IMB dan panduan tukang, biaya lebih murah.
Full package (desain + pengawasan + manajemen proyek) → Lebih mahal karena arsitek/konsultan bakal pantau dari awal sampai bangunan selesai.
Konsultasi per masalah (misal: cuma minta revisi denah atau hitungan struktur) → Bisa bayar per jam atau per item.

Pilihan Hemat: Kalau mau ngirit, bisa pakai jasa desain saja, lalu awasin sendiri proyeknya (tapi risiko tinggi kalau nggak paham konstruksi).

Baca Juga : Rekomendasi Pengolahan Batu Marmer Di Tulungagung, Ini Pengrajinnya

Tips Biar Biaya Jasa Arsitek/Konsultan Lebih Hemat

Mau bangun rumah pakai jasa arsitek tapi takut mahal? Tenang, ada triknya biar saudara bisa dapet desain keren tanpa bikin kantong jebol! Ini dia beberapa tips hemat yang bisa saudara pertimbangkan:

Pilih Arsitek Freelance Atau Startup

Arsitek dari firm besar biasanya charge lebih tinggi karena ada biaya operasional kantor. Kalau mau lebih murah, cari:

Freelancer di platform seperti Fiverr, Upwork, atau Instagram.
Startup arsitek yang baru berkembang (biasanya nawarin harga lebih kompetitif).
Tips: Cek portofolio dan review biar nggak salah pilih!

Negosiasi Paket Layanan

Nggak semua proyek butuh full service. Saudara bisa nego biar bayarnya sesuai kebutuhan, misal:

Cuma desain dasar (tanpa pengawasan lapangan).
Revisi terbatas (biar nggak kena charge tambahan).
Paket hemat (misal, cuma gambar 2D tanpa 3D rendering).

Siapkan Konsep Awal Sendiri

Semakin jelas keinginan saudara, semakin cepat arsitek kerja = lebih hemat biaya. Sebelum konsultasi:

Bikin sketsa kasar (bisa pakai Canva atau aplikasi desain sederhana).
Kumpulin referensi desain dari Pinterest atau Instagram.
Tentukan kebutuhan ruang & budget dari awal.

Bandingin Harga Beberapa Arsitek

Jangan langsung ambil yang pertama! Coba:

Minta quotation dari 3-5 arsitek berbeda.
Bandingin harga, scope kerja, dan benefit yang ditawarin.
Waspada harga terlalu murah (bisa jadi kualitas kurang).

Hindari Perubahan Desain Terlalu Banyak

Revisi desain = tambah waktu & biaya. Biar efisien:

Putusin semua kebutuhan di awal (misal: jumlah kamar, tema warna, material).
Komunikasi jelas biar nggak bolak-balik revisi.
Kalau ada perubahan, diskusiin sekaligus biar nggak berantakan.

Baca Juga : Perbedaan Harga Keramik Dan Marmer Per Meter2

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai biaya bangun rumah menggunakan konsultan atau arsitek. Apabila Sahabat Mitra Cahaya masih belum paham atau masih penasaran dengan apa yang sudah kami jelaskan diatas, atau informasi mengenai penawaran dan kerjasama maka Sahabat Mitra Cahaya bisa menghubungi kami langsung di marketing@mitracahaya.com || WA : 082289988332 || Shopee : Eye Brand Indonesia

Barang Bangunan Yang Sering Dibeli Ketika Malam Hari, Ini Detailnya

Share:

Penulis PT. Mitra Cahaya Abadi Metalindo